Jumat, 11 Mei 2012

Rimpang Temu Lawak


Temulawak sudah dikenal sejak permulaan abad XVI dan popularitasnya terus meningkat seiring dengan manfaat serta hasil penelitian khasiatnya. Di Eropa temulawak sudah dikenal sejak akhir abad XVI dan saat ini menjadi salah satu bahan dasar untuk fitoterapi di beberapa negara Eropa. Sejak 40 tahun terakhir ini, berbagai penelitian telah mengungkapkan rahasia khasiat temulawak ini. Hasil penelitian tersebut umumnya mendukung kearifan nenek moyang kita dalam penggunaan temulawak ini, khususnya sebagai obat penyakit kuning (penyakit hati) dan pegel linu.

Dari hasil penelitian dalam dunia kedokteran modern, diketahui bahwa khasiat temulawak terutama disebabkan oleh dua kelompok kandungan kimia utamanya, yaitu senyawa berwarna kuning golongn kurkuminoid dan minyak atsiri.

Kurkuminoid temulawak ini terdiri atas dua jenis senyawa yaitu kurkumin dan desmetoksikurkumin yang berkhasiat menetralkan racun, menghilangkan rasa nyeri sendi, meningkatkan sekresi empedu, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah, antibakteri, serta dapat mencegah terjadinya pelemakan dalam sel-sel hati dan sebagai antioksidan pengangkal senyawa-senyawa radikal yang berbahaya. Tahun 2006 dibuktikan bahwa kurkuminoid secara klinis berkhasiat mencegah penyakit jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penggumpalan darah. Minyak atsiri temulawak terdiri atas 32 komponen yang secara umum bersifat meningkatkan produksi getah empedu dan mampu menekan pembengkakan jaringan.

Kajian berikutnya menunjukkan bahwa paduan antara zat warna kuning temulawak (kurkuminoid) dan minyak atsiri mempunyai kemampuan mempercepat regenerasi sel-sel hati yang mengalami kerusakan akibat pengaruh racun kimia. Pada saat ini sejalan dengan perkembangan ilmu kimia, orang dengan mudah memisahkan kurkuminoid dan minyak atsiri, dan kemudian mencampurkannya kembali (rekombinasi) dengan perbandingan yang sesuai dengan dosis yang dikehendaki dibuat sediaan bentuk kapsul atau kaplet yang praktis penggunaannya.

Xanthorrizol salah satu komponen minyak atsiri pada percobaan invitro berkhasiat mengobati kanker payudara, paru-paru dan ovarium dan sebagai anti bakteri, pencegah rusaknya email gigi (mencegah plak).

Memperhatikan potensi khasiat senyawa-senyawa yang terdapat pada temulawak dan hasil-hasil penelitian manfaatnya, temulawak banyak dikembangkan dan diproduksi baik oleh industri jamu dan pabrik farmasi.  untuk meningkatkan kesehatan dan pencegahan serta pengobatan penyakit). Untuk meningkatkan kesehatan, misalnya temulawak dapat dipakai sebagai tonikum dan penambah nafsu makan. Untuk pencegahan serta pengobatan penyakit, rekombinasi kurkuminoid minyak atsiri baik untuk penyakit hati, sebagai minuman kesehatan temulawak (komponen-komponen kimianya) dapat dicampur dengan madu, hingga diperoleh minuman madu temulawak yang menyehatkan, kemudian dikembangkan menjadi fitofarmaka.

Setelah satu tahun Gerakan Nasional Minum Temulawak (GNMT) tidak terasa pemanfaatan temulawak telah mendunia baik di dalam maupun di luar negeri antara lain di Eropa, Amerika, Asia. Di Indonesia berbagai pabrik farmasi banyak memanfaatkan temulawak sebagai penambah nafsu makan, pengobatan hepatitis, penurun kadar kolesterol darah (kurkuminoid-nya) mencegah stroke, mencegah penyakit jantung koroner, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Jadi, temulawak yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu sebagai jamu kini diketahui khasiat dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu kedokteran modern. Hasil olahan temulawak dapat berupa rimpang (industri obat nasional), pati (industri makanan), zat warna (industri makanan, kosmetik, tekstil, farmasi), oleoresin (industri makanan),kurkuminoid, minyak atsiri  (industri farmasi dan makanan), simplisia berbagai jenis minuman (limun berkarbonat, minuman non karbonat, sirup, bir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar